Pesta
Demokrasi Provinsi Gorontalo beberapa
bulan lagi, pada tahun 2017 akan datang
merupakan pertarungan elit Cagub dan Cawagub. Di gadang-gadang akan ada tujuh
calon yang di anggap ideal dan punya kekuatan yang berimbang. bakal
Calon PilGub kini kini berlomba-lomba memajang Balihonya Sudut-sudut Jalan.
Kata demi kata yang terurai indah di pajangan tersebut membuat
masing-masing Calon semakin Percaya Diri untuk Membangun Provinsi Tercinta ini.
Beberapa calon yang lahir dari Partai Politik dan adapula yang Independent(personal)sejatinya
mempunyai Visi Misi tersendiri. Apakah itu demi pembangunan Gorontalo kedepan
atau pembangunan pribadi itu sendiri, entahlahhh.. yang jelas harapanya
Gorontalo bisa lebih baik lagi.
Kita
lihat fenomena saat ini, pemandangan Baliho salah satunya. Baliho merupakan
media publikasi yang kini menjadi trend pada pesta demokrasi di pelosok
Nusantara Gorontalo khususnya. Pemasangan baliho sudah merupakan tradisi yang
tidak bisa di lepaskan oleh masing-masing calon. Yaahhh meski ada manfaatnya,
Tapi setidaknya tidak membuat jalan- jalan dipenuhi oleh pajangan tersebut.
Seberapa banyak baliho yang terpanjang kalo pemimpinya tidak punya itikad untuk
Jujur dan Transparasansi apa hendak di kata. Baliho yang mungkin menghabiskan
dana yang cukup besar, jika di seluruh Kabupaten-Kabupaten terpasang baliho
dengan jumlah yang tidak sedikit maka berapa biayanya?+ TS dan Relawan lainnya.
Pastinya akan banyak MONEY yang
akan keluar. Lain lagi di Mobil Angkutan Kota, hampir sebagian dari angkutan
yang ada semuanya terpampang jelas wajah masing-masing calon. Bagi saya sendiri
baliho bukanlah sebagai wadah untuk merayu simpaty masyarakat, baliho hanyalah
kebiasaan untuk buang-buang uang saja. Yang dibutuhkan masyarakat saat ini
adalah kejujuran yang Mutlak dimiliki pemimpin. Ratusan juta yang dihabiskan
dalam proses awal pencalonan hingga hari pemilihan berlangsung. Di
hitung-hitung gaji dari gubernur tidak kurang dari 3000.000.00-/bulan+
fasilitas dinas Berupa mobil dinas dan Rumah dinas dan tunjangan lain apalagi
Bupati, Walikota dan Anggota Legislatif. Jika sepanjang kampanye berlangsung,
pengeluaran dana dari masing-masing calon mencapai ratusan juta. Nahh apakah
selama 5 tahun menjabat, uang itu akan kembali? Wahhh kayaknya hanya setengah
dari pengeluaran awal. Yang menjadi pertanyaannya adalah bagaimanakah mereka
mendapatkan banyak uang? Entahlah.. hanya mereka yang tahu. Lagi-lagi yang di
harapkan oleh masyarakat adalah perubahan.
Sebagai
generasi bangsa khususnya yang ada di Provinsi Gorontalo saya sangat
mengharapkan pada masing-masing calon Gubernur saat ini, kalau bisa janganlah
terlalu fanatik dalam hal mempublis diri, itu hanya menghabiskan uang saja,
yang di butuhkan adalah pendekatan emosional saja, mari kita dekati masyarakat
dengan hati yang bersih dan tujuan yang baik.