Sabtu, 16 April 2016



Menanti Pemimpin Kejujurannya yang Mutlak
Pesta Demokrasi Provinsi Gorontalo  beberapa bulan lagi, pada tahun 2017  akan datang merupakan pertarungan elit Cagub dan Cawagub. Di gadang-gadang akan ada tujuh calon yang di anggap ideal dan punya kekuatan yang berimbang.    bakal Calon PilGub kini kini berlomba-lomba memajang Balihonya Sudut-sudut  Jalan.  Kata demi kata yang terurai indah di pajangan tersebut membuat masing-masing Calon semakin Percaya Diri untuk Membangun Provinsi Tercinta ini. Beberapa calon yang lahir dari Partai Politik dan adapula yang Independent(personal)sejatinya mempunyai Visi Misi tersendiri. Apakah itu demi pembangunan Gorontalo kedepan atau pembangunan pribadi itu sendiri, entahlahhh.. yang jelas harapanya Gorontalo bisa lebih baik lagi.
Kita lihat fenomena saat ini, pemandangan Baliho salah satunya. Baliho merupakan media publikasi yang kini menjadi trend pada pesta demokrasi di pelosok Nusantara Gorontalo khususnya. Pemasangan baliho sudah merupakan tradisi yang tidak bisa di lepaskan oleh masing-masing calon. Yaahhh meski ada manfaatnya, Tapi setidaknya tidak membuat jalan- jalan dipenuhi oleh pajangan tersebut. Seberapa banyak baliho yang terpanjang kalo pemimpinya tidak punya itikad untuk Jujur dan Transparasansi apa hendak di kata. Baliho yang mungkin menghabiskan dana yang cukup besar, jika di seluruh Kabupaten-Kabupaten terpasang baliho dengan jumlah yang tidak sedikit maka berapa biayanya?+ TS dan Relawan lainnya. Pastinya akan  banyak MONEY yang akan keluar. Lain lagi di Mobil Angkutan Kota, hampir sebagian dari angkutan yang ada semuanya terpampang jelas wajah masing-masing calon. Bagi saya sendiri baliho bukanlah sebagai wadah untuk merayu simpaty masyarakat, baliho hanyalah kebiasaan untuk buang-buang uang saja. Yang dibutuhkan masyarakat saat ini adalah kejujuran yang Mutlak dimiliki pemimpin. Ratusan juta yang dihabiskan dalam proses awal pencalonan hingga hari pemilihan berlangsung. Di hitung-hitung gaji dari gubernur tidak kurang dari 3000.000.00-/bulan+ fasilitas dinas Berupa mobil dinas dan Rumah dinas dan tunjangan lain apalagi Bupati, Walikota dan Anggota Legislatif. Jika sepanjang kampanye berlangsung, pengeluaran dana dari masing-masing calon mencapai ratusan juta. Nahh apakah selama 5 tahun menjabat, uang itu akan kembali? Wahhh kayaknya hanya setengah dari pengeluaran awal. Yang menjadi pertanyaannya adalah bagaimanakah mereka mendapatkan banyak uang? Entahlah.. hanya mereka yang tahu. Lagi-lagi yang di harapkan oleh masyarakat adalah perubahan.
Sebagai generasi bangsa khususnya yang ada di Provinsi Gorontalo saya sangat mengharapkan pada masing-masing calon Gubernur saat ini, kalau bisa janganlah terlalu fanatik dalam hal mempublis diri, itu hanya menghabiskan uang saja, yang di butuhkan adalah pendekatan emosional saja, mari kita dekati masyarakat dengan hati yang bersih dan tujuan yang baik.