Rabu, 11 Mei 2016

penelitian



ANALISA PERSAINGAN DI LINGKUNGAN PADAT USAHA (REBONDING) KELURAHAN TENDA
( PABEAN)

Disusun oleh :


YUSRAN A. TOMUTU
NIM: 281415051








JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

Untuk memenuhi Tugas Sosiologi Lingkungan
2016

KATA PENGANTAR
   Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan kekuatan lahir dan bathin serta limpahan Rahmat dan Karunian-Nya sehingga Laporan  ini terselesaikan.
Tidak sedikit hambatan yang dihadapi dalam penyusunan tulisan ini, namun berkat Rahmat Allah SWT yang disertai semangat dan usaha keras serta bantuan dari semua pihak terutama teman-teman se-kelas, maka kesulitan tersebut dapat diatasi dengan baik.
   Penulis menyadari keberadaan tulisan ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, oleh sebab itu kritik dan saran demi penyempurnaan tulisan ini sangat penulis harapkan.   Semoga Allah SWT memberikan Taufik dan Hidayah kepada kita semua. Amin . . . !

                                                                   



         Gorontalo,     Mei  2016
                                                                                       Penulis,




Ii

DAFTAR ISI
Pengantar                    …………………………………………………………………………ii
Daftar Isi                     …………………………………………………………………………iii
Bab I Pendahuluan
1.1  Latar Belakang      …………………………………………………………………………1
1.2  Rumusa Masalah   …………………………………………………………………………2
1.3  Batasan Masalah   …………………………………………………………………………2
1.4  Tujuan Penelitian  ………………………………………………………………..…………2
1.5  Hipotesis               …………………………………………………………………………3
1.6  Operasional variabel…………………………………………………………….………….3
Bab II Metode Penelitian
2.1 Jenis Penelitian      ………………………………………………………………….………4
2.2 Lokasi Penelitian   ………………………………………………………………….………4
2.3 Metode Pengumpulan Data ………………………………………………………..……….4
2.4 Populasi dan Sampel…………………………………………………………………..……4
Bab III Pembahasan
3.1 Ruang Lingkup Usaha Penyedia Jasa Rebonding…………………………………….…...….6
3.2 Hasil Penelitian………………………………………………………………………..…….8
Bab IV
4.1 Kesimpulan           ………………………………………………………………………….9
4.2 Saran                     …………………………………………………………………...…….9
Daftar Pustaka                        …………………………………………………………………10
                      Bab I
PENDAHULUAN


1.1                        Latar Belakang Masalah

Seiring dengan berkembangnya zaman, gayapun menjadi sebuah keharusan untuk mengikuti zaman yang se_demikian rupa. Sedikit dari banyaknya orang mengakui bahwa mengikuti gaya/mode adalah hal yang mutlak untuk digeluti. Hal ini membuktikan bahwa seiring dengan waktu semua yang ada merupakan satu fenomena nyata yang harus di tempuh.
     Persaingan Rebonding, inilah contoh kasus yang menjadi konteks kajian yang perlu di teliti. Sebuah fenomena kecil namun mempunyai begitu banyak dampak yang spesifik dalam kehidupan manusia. Mengapa tidak, karena fenomena ini bukan hanya terjadi pada sebagian orang khususnya kaum hawa melainkan semua unsur masyarakat dapat memanfatkan jasa Rebonding ini. Persaingan dalam dunia usaha merupakan suatu kondisi yang harus dihadapi oleh suatu unit usaha. Dengan adanya perekonomian global membuat unit usaha baik yang bergerak di bidang manufaktur maupun jasa harus lebih kompetitif. Salah satu pasar yang terus berkembang di Indonesia hingga saat ini adalah pasar konsumen usaha jasa persalonan.
Dewasa ini telah bermunculan berbagai macam klinik maupun salon yang menawarkan perawatan kecantikan mulai dari ujung kaki hingga ujung rambut. Sekarang ini masyarakat sudah mulai memasukkan kebutuhan-kebutuhan baru sebagai kebutuhan dasar mereka, salah satu kebutuhan tersebut diantaranya adalah kebutuhan akan perawatan rambut. Hal itu karena mengingat bahwa rambut merupakan mahkota bagi setiap orang. Maka kini perawatan rambut adalah salah satu kebutuhan hidup yang sangat penting dalam menunjang penampilan seseorang. Jika seseorang terlihat memiliki rambut sehat dan terawat maka akan merasa lebih percaya diri dalam setiap penampilannya. Dalam hal menjaga penampilan baik pria maupun wanita yaitu dengan langsung mengunjungi salon kecantikan yang siap memenuhi keinginan yang sesuai dengan kebutuhannya. Salon yang baik harus memperhatikan pelayanan, harga yang lebih murah dari harga pesaing sesuai dengan target pasarnya, fasilitas yang  memadai, serta memperhatikan lokasi usaha yang dapat menimbulkan persepsi yang baik bagi konsumen, sehingga salon tersebut memiliki keunggulan dibandingkan dengan salon lainnya. Dewasa ini usaha jasa Rebonding juga begitu berkembang pesat di Kelurahan Tenda (Pabean) Kecamatan Hulandalangi, Kota Gorontalo, hal itu seperti terlihat pada banyaknya usaha Rebonding yang bermunculan dan menawarkan berbagai macam jenis perawatan mahkota kepala (Rambut). Deretan bangunan penyedia Jasa Rebonding terlihat disepanjang jalan merupakan sebuah fenomena yang mengundang niat kepada saya untuk bagaimana menyaksikan dan menganalisa seperti apa “Persaingan di Lingkungan Padat Usaha ( Rebonding ) Kelurahan Tenda ( Pabean)’’.


1.2                        Rumusan Masalah
                 Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,
 maka perumusan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.                Apakah ada persaingan antara penyedia Jasa Rebonding yang ada di kelurahan Tenda?
2.                Bagaiamana mengatasi persaingan antara sesama Penyedia Jasa Rebonding yang ada di kelurahan Tenda?

1.3                        Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah : Hanya akan melakukan penelitian tentang bagaimana persaingan yang terjadi dalam proses usaha Jasa Rebonding dan seperti apa cara-cara yang dilakukan untuk mengatasi Persaingan Persaingan tersebut .


1.4                        Tujuan Penelitian
         Adapun tujuan penulisan laporan ini seperti:
1.            Untuk mengetahui bagaimana proses Persaingan yang terjadi di dalam Usaha Jasa Rebonding yang ada di kelurahan Pabean
2.            Untuk mengetahui cara cara yang dilakukan untuk mengatasi Persaingan dalam proses Usaha Jasa Rebonding tersebut.
1.5    Hipotesis
Hipotesis dapat disimpulkan pada penelitian ini terdiri dari 2 bagian yaitu sebagai berikut :
Ho      :           Tidak adanya persaingan yang terjadi di dalam usaha jasa Rebonding
Hi      :           Adanya persaingan yang terjadi di dalam usaha jasa Rebonding
1.6    Operasionalisasi Variabel
Variabel yang ada dalam laporan ini terbagi menjadi 2 variabel, yaitu :
-       Variabel Bebas       : persaingan yang ditimbulkan oleh banyaknya Usaha Jasa Rebonding
-       Variabel Terikat      : Usaha Jasa Rebonding


Bab II
METODE PENELITIAN

Pada bagian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan secara deskriftif.
Metode penelitian digunakan pada laporan hasil penelitian ini juga meliputi beberapa indikator.

2.1         Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang diterapkan pada laporan hasil penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Saya memilih jenis penelitian tersebut karena disebabkan jangka waktu yang dimiliki hanya beberapa hari sehingga tidak memungkinkan  untuk menerapkan jenis penelitian kualitatif.

2.2         Lokasi Penelitian
Lokasi yang menjadi tempat untuk melakukan penelitian adalah lingkungan kelurahan Tenda ( Pabean), Kecamatan Hulondalangi, Kota Gorontalo.

2.3         Metode Pengumpulan Data
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.    Metode Observasi
Yaitu dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung terhadap aktifitas di lapangan.
2.    Metode Wawancara
Yaitu mewawancarai beberapa Penyedia  Jasa Rebonding yang ada di kelurahan Tenda( Pabean).




2.4         Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lokasi usaha jasa Rebonding yang ada di kelurahan Tenda ( Pabean)  Sedangkan, sampel yang berjumlah 2 pengelola/ Penyedia Jasa Rebonding.



























BAB III
PEMBAHASAN

3.1  Ruang Lingkup Usaha Penyedia Jasa Rebonding

Pada industri jasa merebut pangsa pasar dari masa kemasa dalam kondisi persaingan pasar yang ketat bukan suatu pekerjaan yang mudah. Berbagai macam cara dilakukan untuk mempertahankan bahkan untuk meningkatkan jumlah konsumen. Salah satu cara utama mempertahankan sebuah perusahaan dibidang jasa adalah dengan memberikan pelayanan yang lebih baik dari pesaing secara konsisten dan memenuhi keinginan konsumen. Bila kualitas pelayanan yang dirasakan lebih kecil daripada yang diharapkan, maka konsumen akan menjadi tidak tertarik pada penyedia jasa dan akan mencari tempat yang lebih di sukai karena pelayanan yang cukup, akan tetapi apabila yang terjadi adalah sebaliknya kemungkinan besar para konsumen akan terus menggunakan penyedia jasa itu lagi. Bagi unit usaha  yang tidak mampu mengikuti adanya perubahan-perubahan yang terjadi, dengan sendirinya akan kalah dalam persaingan. Persaingan yang ketat di masa yang akan datang mendorong unit usaha melakukan strategi dalam mempertahankan konsumennya. Demi menghadapi persaingan dalam dunia usaha khususnya dibidang persalonan, unit usaha salon dituntut untuk meningkatkan kualitas pelayanan, membuat suatu penawaran yang lebih spesifik, menyediakan fasilitas pendukung yang memadai, serta pemilihan lokasi usaha yang strategis harus dilaksanakan oleh unit usaha salon agar lebih menarik perhatian konsumen.
dalam memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen yang selalu meningkat. Rebonding Dila sebagai salah satu penyedia jasa pelayanan kecantikan (Rebonding) tidak terlepas dari persaingan dengan sesama penyedia jasa pelayanan kecantikan lainnya yang semakin hari semakin bertambah. Dengan adanya strategi-strategi tersebut diharapkan dapat menjadi langkah dalam menarik minat beli konsumen yang tinggi untuk memaksimalkan hasrat konsumen dalam memenuhi kebutuhannya.
Kelurahan Tenda (Pabean) merupakan daerah yang menjadi pusat Penelitian, terdapat kurang lebih dari 20 Jasa Rebonding. Melihat situasi dan kondisi yang ada tentunya kita dapat menyaksikan berbagai persaingan yang di hadapi oleh Penyedia Jasa Rebonding. Rebonding Wati misalkan, Strategi penetapan harga yang relatif murah dan terjangkau pada perawatan rambut khususnya juga merupakan salah satu strategi penting yang diterapkan oleh Rebonding Wati dalam menarik minat beli konsumen. Usaha yang didirikan pada tahun 2002 yang lalu itu sampai saat ini masih berdiri kokoh dalam hal pelayanan Jasa Rebonding. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu usaha Rebonding Wati mengalami berbagai macam kendala, lain diantaranya adalah banyaknya usaha-usaha yang sama di dekat usaha yang didirikannya. Ibu wati mengaku bahwa “ begitu banyak kendala yang saya hadapi dalam menjalani Usaha ini, persaingan salah satunya” meski begitu banyak yang menyediakan usaha Jasa Rebonding ini saya tetap terus menjalankan usaha saya” beralasankan bahwa berjalannya usaha dikarenakan oleh para pelanggan yang masih setia untuk menggunakan usaha ini. Akan tetapi melihat padatnya penyedia Usaha Jasa ini membuat banyak persaingan di antara mereka. Namun, ibu Wati lebih mengedepankan Kepuasan Konsumennya. Berdasarkan Penjelasan Ibu Wati persaingan yang terjadi merupakan persaingan sehat, karena Usaha mereka akan berjalan tergantung pada konsumen yang menjadi pelanggan mereka.
           
Dengan berjalannya waktu, usaha jasa rebonding semakin hari semakin menurun tingkat pendapatannya. Hal ini di karenakan oleh adanya sistem Online yang menyediakan berbagai macam alat-alat penutup kepala contoh ( Hijab). Lagi pengakuan ibu Wati, di tahun 2002 katanya usaha ini berjalan dengan lancar. Akan tetapi, masuk pada tahun 2010 usaha ini kian surut oleh maraknya penjualan hijab dan banyaknya para Penyedia Jasa Usaha Rebonding. Ia mengaku bahwa dulunya pendapatan dalam seminggu berkisar 13 orang perminggunya dengan meraut keuntungan yang cukup. Akan tetapi, masuk pada tahun 2010 pelanggan menurun hingga 7 orang perminggunya.

Kenyataan ini menjelaskan bahwa pradigma tentang suatu “gaya hidup” yang sudah membudaya dan menjadi ikon dari masyarakat modern itu, sudah menyusup dan memprovokasi masyarakat dengan menjelma dan menyatu menjadi figur-figur pencari sensasi dalam ruang hiruk pikuk dan berkecamuknya pernik-pernik beradaban di tengah keragaman pola hidup masyarakat modern. Fenomena yang terjadi merekam suatu realitas kehidupan yang mengisyaratkan kekontrasan hidup dalam jatidiri bangsa, betapa tidak  terkadang kita mengeleng-gelengkan kepala, entah pikiran apa yang ada di dalam otak kita tatkala melihat gaya penampilannya yang mengundang sejuta tanda tanya. Itulah sebabnya persaingan bukanlah sebuah prasyarat untuk mendapatkan keuntungan yang lebih, akan tetapi ikhlas dalam berbisnis akan memudahkan kita untuk menjalankan bisnis tersebut.

           3.2. Hasil Penelitian

Adapun hasil penelitian yang dilakukan di Kelurahan Tenda (Pabean) Kec. Hulondalangi Kota Gorontalo adalah bahwa pada realita yang ada para Penyedia Jasa Rebonding tidak mengutamakan persaingan, walaupun tanpa di sadari bahwa ada persaingan akan tetapi persaingan mereka adalah persaingan yang secara sehat,  hal ini di karenakan para Penyedia Jasa Rebonding lebih memfokuskan diri untuk bagaimana minat dari pada konsumen tidak akan pupus dan mereka bergantung pada konsumen yang sudah menjadi pelanggan tetap mereka. Selain itu , para penyedia juga lebih mengoptimalkan sarana dan prasarana terutama alat yang sering digunakan dan tempat yang menjadi lokasi usaha mereka dengan secara baik.










BAB IV
PENUTUP

4.1         Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat di tarik kesimpulan bahwa dalam berbagai macam usaha yang di jalankan akan ada yang di namakan dengan sebuah persaingan, akan tetapi kembali pada masing-masing penyedia usaha untuk bagaimana penerapan usaha di lakukan dengan sebaik-baiknya.

4.2         Saran

Adapun saran dalam pembuatan laporan penelitian ini adalah menghargai usaha orang lain agar supaya tidak ada persaingan kotor ataupun persaingan yang dapat merugikan satui sama lain.











                                                            Daftar Pustaka
Djoko Damono, Sapardi. 2009. Kebudayaan (Populer) disekitar Kita. Jakarta : Kompleks Dosen UI.