ANALISA PERSAINGAN DI LINGKUNGAN
PADAT USAHA (REBONDING) KELURAHAN TENDA
( PABEAN)
Disusun oleh :
YUSRAN
A. TOMUTU
NIM:
281415051
JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI
GORONTALO
Untuk memenuhi Tugas Sosiologi
Lingkungan
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke
hadirat Allah SWT, yang telah memberikan kekuatan lahir dan bathin serta
limpahan Rahmat dan Karunian-Nya sehingga Laporan ini terselesaikan.
Tidak sedikit hambatan yang dihadapi dalam penyusunan
tulisan ini, namun berkat Rahmat Allah SWT yang disertai semangat dan usaha
keras serta bantuan dari semua pihak terutama teman-teman se-kelas, maka
kesulitan tersebut dapat diatasi dengan baik.
Penulis
menyadari keberadaan tulisan ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan,
oleh sebab itu kritik dan saran demi penyempurnaan tulisan ini sangat penulis
harapkan. Semoga Allah SWT memberikan
Taufik dan Hidayah kepada kita semua. Amin . . . !
Gorontalo,
Mei 2016
Penulis,
Ii
DAFTAR
ISI
Pengantar …………………………………………………………………………ii
Daftar Isi …………………………………………………………………………iii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang …………………………………………………………………………1
1.2 Rumusa
Masalah …………………………………………………………………………2
1.3 Batasan
Masalah …………………………………………………………………………2
1.4 Tujuan
Penelitian ………………………………………………………………..…………2
1.5 Hipotesis …………………………………………………………………………3
1.6 Operasional
variabel…………………………………………………………….………….3
Bab II Metode
Penelitian
2.1 Jenis Penelitian ………………………………………………………………….………4
2.2 Lokasi Penelitian ………………………………………………………………….………4
2.3 Metode Pengumpulan
Data ………………………………………………………..……….4
2.4 Populasi dan Sampel…………………………………………………………………..……4
Bab III Pembahasan
3.1 Ruang Lingkup
Usaha Penyedia Jasa Rebonding…………………………………….…...….6
3.2 Hasil
Penelitian………………………………………………………………………..…….8
Bab IV
4.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………….9
4.2 Saran …………………………………………………………………...…….9
Daftar Pustaka …………………………………………………………………10
Bab I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Masalah
Seiring dengan berkembangnya zaman, gayapun
menjadi sebuah keharusan untuk mengikuti zaman yang se_demikian rupa. Sedikit
dari banyaknya orang mengakui bahwa mengikuti gaya/mode adalah hal yang mutlak
untuk digeluti. Hal ini membuktikan bahwa seiring dengan waktu semua yang ada
merupakan satu fenomena nyata yang harus di tempuh.
Persaingan
Rebonding, inilah contoh kasus yang menjadi konteks kajian yang perlu di
teliti. Sebuah fenomena kecil namun mempunyai begitu banyak dampak yang
spesifik dalam kehidupan manusia. Mengapa tidak, karena fenomena ini bukan
hanya terjadi pada sebagian orang khususnya kaum hawa melainkan semua unsur
masyarakat dapat memanfatkan jasa Rebonding ini. Persaingan dalam dunia usaha
merupakan suatu kondisi yang harus dihadapi oleh suatu unit usaha. Dengan
adanya perekonomian global membuat unit usaha baik yang bergerak di bidang
manufaktur maupun jasa harus lebih kompetitif. Salah satu pasar yang terus
berkembang di Indonesia hingga saat ini adalah pasar konsumen usaha jasa
persalonan.
Dewasa ini telah
bermunculan berbagai macam klinik maupun salon yang menawarkan perawatan
kecantikan mulai dari ujung kaki hingga ujung rambut. Sekarang ini masyarakat
sudah mulai memasukkan kebutuhan-kebutuhan baru sebagai kebutuhan dasar mereka,
salah satu kebutuhan tersebut diantaranya adalah kebutuhan akan perawatan
rambut. Hal itu karena mengingat bahwa rambut merupakan mahkota bagi setiap
orang. Maka kini perawatan rambut adalah salah satu kebutuhan hidup yang sangat
penting dalam menunjang penampilan seseorang. Jika seseorang terlihat memiliki
rambut sehat dan terawat maka akan merasa lebih percaya diri dalam setiap
penampilannya. Dalam hal menjaga penampilan baik pria maupun wanita yaitu
dengan langsung mengunjungi salon kecantikan yang siap memenuhi keinginan yang
sesuai dengan kebutuhannya. Salon yang baik harus memperhatikan pelayanan,
harga yang lebih murah dari harga pesaing sesuai dengan target pasarnya,
fasilitas yang memadai, serta
memperhatikan lokasi usaha yang dapat menimbulkan persepsi yang baik bagi
konsumen, sehingga salon tersebut memiliki keunggulan dibandingkan dengan salon
lainnya. Dewasa ini usaha jasa Rebonding juga begitu berkembang pesat di
Kelurahan Tenda (Pabean) Kecamatan Hulandalangi, Kota Gorontalo, hal itu
seperti terlihat pada banyaknya usaha Rebonding yang bermunculan dan menawarkan
berbagai macam jenis perawatan mahkota kepala (Rambut). Deretan bangunan
penyedia Jasa Rebonding terlihat disepanjang jalan merupakan sebuah fenomena
yang mengundang niat kepada saya untuk bagaimana menyaksikan dan menganalisa
seperti apa “Persaingan di Lingkungan Padat Usaha ( Rebonding ) Kelurahan Tenda
( Pabean)’’.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di
atas,
maka perumusan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Apakah ada persaingan antara penyedia Jasa Rebonding yang ada di
kelurahan Tenda?
2.
Bagaiamana mengatasi persaingan antara sesama Penyedia Jasa Rebonding
yang ada di kelurahan Tenda?
1.3
Batasan
Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah : Hanya akan
melakukan penelitian tentang bagaimana persaingan yang terjadi dalam proses
usaha Jasa Rebonding dan seperti apa cara-cara yang dilakukan untuk mengatasi
Persaingan Persaingan tersebut .
1.4
Tujuan
Penelitian
Adapun
tujuan penulisan laporan ini seperti:
1.
Untuk mengetahui bagaimana proses Persaingan yang
terjadi di dalam Usaha Jasa Rebonding yang ada di kelurahan Pabean
2.
Untuk mengetahui cara cara yang dilakukan untuk
mengatasi Persaingan dalam proses Usaha Jasa Rebonding tersebut.
1.5 Hipotesis
Hipotesis
dapat disimpulkan pada penelitian ini terdiri dari 2 bagian yaitu sebagai
berikut :
Ho : Tidak
adanya persaingan yang terjadi
di dalam usaha jasa Rebonding
Hi : Adanya
persaingan yang terjadi
di dalam usaha jasa Rebonding
1.6 Operasionalisasi
Variabel
Variabel yang ada dalam laporan ini terbagi
menjadi 2 variabel, yaitu :
- Variabel Bebas :
persaingan yang ditimbulkan oleh banyaknya Usaha Jasa Rebonding
- Variabel Terikat :
Usaha Jasa Rebonding
Bab II
METODE PENELITIAN
Pada bagian ini,
metode penelitian yang digunakan
adalah metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan secara deskriftif.
Metode penelitian digunakan pada
laporan hasil penelitian ini juga meliputi beberapa indikator.
2.1
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang diterapkan
pada laporan hasil penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Saya
memilih jenis penelitian tersebut karena disebabkan jangka waktu yang dimiliki
hanya beberapa hari sehingga tidak memungkinkan untuk menerapkan jenis penelitian kualitatif.
2.2
Lokasi Penelitian
Lokasi yang menjadi tempat
untuk melakukan penelitian adalah lingkungan kelurahan Tenda ( Pabean), Kecamatan
Hulondalangi, Kota Gorontalo.
2.3
Metode Pengumpulan Data
Metode yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Metode
Observasi
Yaitu dilakukan dengan cara
melakukan pengamatan secara langsung terhadap aktifitas di lapangan.
2.
Metode
Wawancara
Yaitu
mewawancarai beberapa Penyedia Jasa
Rebonding yang ada di kelurahan Tenda( Pabean).
2.4
Populasi dan Sampel
Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh lokasi usaha jasa
Rebonding yang ada di kelurahan Tenda ( Pabean) Sedangkan,
sampel yang berjumlah 2 pengelola/ Penyedia Jasa Rebonding.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Ruang Lingkup Usaha
Penyedia Jasa Rebonding
Pada
industri jasa merebut pangsa pasar dari masa kemasa dalam kondisi persaingan
pasar yang ketat bukan suatu pekerjaan yang mudah. Berbagai macam cara
dilakukan untuk mempertahankan bahkan untuk meningkatkan jumlah konsumen. Salah
satu cara utama mempertahankan sebuah perusahaan dibidang jasa adalah dengan
memberikan pelayanan yang lebih baik dari pesaing secara konsisten dan memenuhi
keinginan konsumen. Bila kualitas pelayanan yang dirasakan lebih kecil daripada
yang diharapkan, maka konsumen akan menjadi tidak tertarik pada penyedia jasa
dan akan mencari tempat yang lebih di sukai karena pelayanan yang cukup, akan
tetapi apabila yang terjadi adalah sebaliknya kemungkinan besar para konsumen
akan terus menggunakan penyedia jasa itu lagi. Bagi unit usaha yang tidak mampu mengikuti adanya
perubahan-perubahan yang terjadi, dengan sendirinya akan kalah dalam
persaingan. Persaingan yang ketat di masa yang akan datang mendorong unit usaha
melakukan strategi dalam mempertahankan konsumennya. Demi menghadapi persaingan
dalam dunia usaha khususnya dibidang persalonan, unit usaha salon dituntut
untuk meningkatkan kualitas pelayanan, membuat suatu penawaran yang lebih
spesifik, menyediakan fasilitas pendukung yang memadai, serta pemilihan lokasi
usaha yang strategis harus dilaksanakan oleh unit usaha salon agar lebih
menarik perhatian konsumen.
dalam
memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen yang selalu meningkat. Rebonding Dila sebagai salah satu
penyedia jasa pelayanan kecantikan (Rebonding) tidak terlepas dari persaingan
dengan sesama penyedia jasa pelayanan kecantikan lainnya yang semakin hari
semakin bertambah. Dengan adanya strategi-strategi tersebut diharapkan dapat
menjadi langkah dalam menarik minat beli konsumen yang tinggi untuk memaksimalkan
hasrat konsumen dalam memenuhi kebutuhannya.
Kelurahan
Tenda (Pabean) merupakan daerah yang menjadi pusat Penelitian, terdapat kurang
lebih dari 20 Jasa Rebonding. Melihat situasi dan kondisi yang ada tentunya
kita dapat menyaksikan berbagai persaingan yang di hadapi oleh Penyedia Jasa
Rebonding. Rebonding Wati misalkan, Strategi penetapan harga yang relatif murah
dan terjangkau pada perawatan rambut khususnya juga merupakan salah satu
strategi penting yang diterapkan oleh Rebonding Wati dalam menarik minat beli
konsumen. Usaha yang didirikan pada tahun 2002 yang lalu itu sampai saat ini
masih berdiri kokoh dalam hal pelayanan Jasa Rebonding. Akan tetapi, seiring
berjalannya waktu usaha Rebonding Wati mengalami berbagai macam kendala, lain
diantaranya adalah banyaknya usaha-usaha yang sama di dekat usaha yang
didirikannya. Ibu wati mengaku bahwa “ begitu banyak kendala yang saya hadapi
dalam menjalani Usaha ini, persaingan salah satunya” meski begitu banyak yang
menyediakan usaha Jasa Rebonding ini saya tetap terus menjalankan usaha saya”
beralasankan bahwa berjalannya usaha dikarenakan oleh para pelanggan yang masih
setia untuk menggunakan usaha ini. Akan tetapi melihat padatnya penyedia Usaha
Jasa ini membuat banyak persaingan di antara mereka. Namun, ibu Wati lebih
mengedepankan Kepuasan Konsumennya. Berdasarkan Penjelasan Ibu Wati persaingan
yang terjadi merupakan persaingan sehat, karena Usaha mereka akan berjalan
tergantung pada konsumen yang menjadi pelanggan mereka.
Dengan
berjalannya waktu, usaha jasa rebonding semakin hari semakin menurun tingkat
pendapatannya. Hal ini di karenakan oleh adanya sistem Online yang menyediakan
berbagai macam alat-alat penutup kepala contoh ( Hijab). Lagi pengakuan ibu
Wati, di tahun 2002 katanya usaha ini berjalan dengan lancar. Akan tetapi,
masuk pada tahun 2010 usaha ini kian surut oleh maraknya penjualan hijab dan
banyaknya para Penyedia Jasa Usaha Rebonding. Ia mengaku bahwa dulunya
pendapatan dalam seminggu berkisar 13 orang perminggunya dengan meraut keuntungan
yang cukup. Akan tetapi, masuk pada tahun 2010 pelanggan menurun hingga 7 orang
perminggunya.
Kenyataan
ini menjelaskan bahwa pradigma tentang suatu “gaya hidup” yang sudah membudaya
dan menjadi ikon dari masyarakat modern itu, sudah menyusup dan memprovokasi
masyarakat dengan menjelma dan menyatu menjadi figur-figur pencari sensasi
dalam ruang hiruk pikuk dan berkecamuknya pernik-pernik beradaban di tengah
keragaman pola hidup masyarakat modern. Fenomena yang terjadi merekam suatu
realitas kehidupan yang mengisyaratkan kekontrasan hidup dalam jatidiri bangsa,
betapa tidak terkadang kita mengeleng-gelengkan kepala, entah pikiran apa
yang ada di dalam otak kita tatkala melihat gaya penampilannya yang mengundang
sejuta tanda tanya. Itulah sebabnya persaingan bukanlah sebuah prasyarat untuk
mendapatkan keuntungan yang lebih, akan tetapi ikhlas dalam berbisnis akan
memudahkan kita untuk menjalankan bisnis tersebut.
3.2. Hasil Penelitian
Adapun
hasil penelitian yang dilakukan di Kelurahan Tenda (Pabean) Kec. Hulondalangi
Kota Gorontalo adalah bahwa pada realita yang ada para Penyedia Jasa Rebonding
tidak mengutamakan persaingan, walaupun tanpa di sadari bahwa ada persaingan
akan tetapi persaingan mereka adalah persaingan yang secara sehat, hal ini di karenakan para Penyedia Jasa
Rebonding lebih memfokuskan diri untuk bagaimana minat dari pada konsumen tidak
akan pupus dan mereka bergantung pada konsumen yang sudah menjadi pelanggan
tetap mereka. Selain itu , para penyedia juga lebih mengoptimalkan sarana dan
prasarana terutama alat yang sering digunakan dan tempat yang menjadi lokasi
usaha mereka dengan secara baik.
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil
penelitian yang telah dilaksanakan dapat di tarik kesimpulan bahwa dalam berbagai
macam usaha yang di jalankan akan ada yang di namakan dengan sebuah persaingan,
akan tetapi kembali pada masing-masing penyedia usaha untuk bagaimana penerapan
usaha di lakukan dengan sebaik-baiknya.
4.2
Saran
Adapun saran dalam pembuatan laporan penelitian ini adalah
menghargai usaha orang lain agar supaya tidak ada persaingan kotor ataupun
persaingan yang dapat merugikan satui sama lain.
Daftar
Pustaka
Djoko Damono, Sapardi. 2009. Kebudayaan (Populer) disekitar
Kita. Jakarta : Kompleks Dosen UI.